Kata Bijak Kata Mutiara Kata Hikmah Kata Nasehat Berikut ini adalah kisah atau dongeng menarik yang cocok untuk di sampaikan kepada anak anak, remaja, pemuda bahkan pada orang tua, pria muda dan wanita. Kisah hikmah, Kisah renungan bisa membuat kita sadar dan bisa jadi hiburan, begitu pula dengan kisah lucu, cerita humor yang bisa di jadikan hiburan juga sebagai pelajaran. Saya berharap dengan kisah ini nantinya kita semua bisa mengambil hikmah dan pelajaran untuk kemudian kita ambil hikmahnya sebagai bekal untuk hidup baik di masa sekarang dan yang akan datang, amin... Selamat Membaca dan semoga bermanfaat. Jangan lupa jika kisah ini bagus dan bermanfaat silahkan beritahu teman jika kurang bermanfaat silahkan hubungi admin .
→←®™
Rabu, 01 Agustus 2012
Dongeng Putri Salju dan Burung Kuntul
Dongeng Putri Salju dan
Burung Kuntul
(Erabaru.or.id)
-
Nun jauh di bagian utara, ada sebuah kerajaan salju, musim dingin di sana sangat panjang, dan
hampir sepanjang tahun diselubungi salju. Sedangkan musim panas sangat pendek,
dalam sekejap telah berlalu.
Raja
Salju adalah seorang raja yang arif bijaksana, ia mempunyai seorang putri yang
cantik yaitu Putri Salju, ia sama seperti ayahandanya baik, karena acap kali
memberitahu: "Hanya orang yang berhati baik, baru bisa mendapatkan kebahagiaan
yang hakiki."
Setiap
hari, saat Putri Salju bersantai, pasti akan berdiri di depan sebuah jendela
besar istana kerajaan memandang ke luar. Di pandang dari sana, bisa melihat salju,
laut yang telah membeku menjadi gumpalan es, setiap pada saat demikian, ia akan
teringat musim panas yang indah, rerumputan yang hijau segar dan sederetan
perumpung yang dilalui kuntul yang indah di bawah langit biru, terbayang akan
pernikahannya yang akan segera tiba.
Pada
sebuah malam terang bulan yang dingin, putri datang lagi di depan jendela
istana, cahaya bulan yang terang benderang bagaikan di siang hari menyinari
dengan jelas segala yang berada di luar jendela, udara semakin dingin, di atas
kaca jendela mulai diselubungi selapis bunga salju yang halus, lembut dan
gemerlapan, sangat indah. Dan terbersit pikiran putri salju melihat pemandangan
yang indah itu, "Jika saja bisa memakai mahkota seperti bunga salju ini, oh
alangkah indahnya."
Pada
hari kedua, penjahit di dalam istana mulai membuat pakaian pengantin sang Putri
Salju, namun tidak ada yang tahu bagaimana membuat mahkota seputih bunga
salju.
Suatu
hari, seorang tua datang ke istana, katanya ia bisa membuat mahkota yang
demikian, namun harus memakai seikat mahkota phoenix yang kusut masai yang
tumbuh pada musim semi di atas kepala burung kuntul, dan persis seperti bunga
salju. Dengan sangat gembira mata Putri Salju memancarkan sinar ceria: "Ya! Saya
memang ingin memakai perhiasan bulu seperti itu, lalu bagaimana baru bisa
mendapatkannya?" Orang tua merendahkan nada suaranya, dan membisikkan ke telinga
sang putri: "Hanya perlu membunuh seekor burung kuntul."
"Membunuh
burung kuntul", mata sang putri menjadi redup, "Tidak,
Tidak."
Putri
terbayang akan burung-burung besar yang indah itu yang terbang melintas di atas
langit pada musim panas, bagaimana boleh saya berbuat demikian? Namun, bagaimana
dengan mahkota yang indah itu? Lama sekali sang putri tidak dapat mengambil
keputusan, dengan demikian tidak lama kemudian, putri salju lalu berdiri di
depan jendela besar yang digemarinya dan merenungkan dalam-dalam. Tidak lama
kemudian tertidur.
Dalam
mimpinya, putri melihat si orang tua membawa sebuah mahkota yang indah sekali
memakai kotak emas, bulu yang halus dan putih bersih, butir-butir berlian yang
berkilauan. Sang putri yang memakai perhiasan mahkota, sangat mempesona dalam
pernikahannya, semua orang melongo oleh paras putri yang
cantik.
Di
musim panas setelah pernikahan itu, putri salju dan ayahandanya berkunjung lagi
di padang rumput hijau yang sedang bersemi di luar istana, dan masuk ke semak
perumpung.
Di
bawah langit biru, mengapa tak terlihat seekor burung kuntul pun? Sang putri
merasa sangat aneh. Tiba-tiba, sang putri melihat ribuan ekor burung kuntul
berbaring di depan, ada yang telah mati, ada yang mulutnya terbuka sedang
mengembuskan napas terakhir. Saking terkejutnya, putri menutup matanya, dan
berteriak panik: "Ya Tuhan, kenapa bisa begini?"
Seekor
burung kuntul yang akan segera mati berkata pada sang putri: "Kamulah orang
pertama yang memakai bulu mahkota kami dan membuatnya sebagai perhiasan mahkota,
dan mahkota burung kuntul yang sama yang diinginkan orang-orang sudah hampir
musnah dibunuh, di atas dunia ini tidak akan ada lagi burung kuntul." Sang putri
yang sangat menyesal terjaga dalam teriakannya, dan baru menyadari ternyata
hanya sebuah mimpi.
Putri
yang terjaga dari tidurnya mengenang kembali suasana dalam mimpinya, jantungnya
terus berdetak: "Untung, masih belum membunuh seekor burung kuntul pun. Sang
putri merasa bersalah dengan pikirannya yang menginginkan kecantikan sesaat
dirinya yang membangkitkan pikirannya hendak membunuh seekor burung kuntul. Sang
putri meminta ayahandanya memaklumatkan kepada pejabat dan rakyat seluruh
negeri, dilarang melukai makhluk hidup lain hanya untuk beberapa hal yang tidak
berarti.
Musim
panas telah tiba, dan pernikahan putri salju benar-benar akan dilaksanakan,
ketika sang putri yang menggenggam bunga dan mengenakan busana pengantin
melangkah keluar dari istana, langit tampak biru cerah, pejabat-pejabat seluruh
negeri yang datang menghadiri pernikahan sang putri tidak melihat perhiasan
(mahkota) apa-apa di atas kepalanya, namun hatinya yang baik membuat sang Putri
Salju tampak semakin menggugah hati.
Tiba-tiba,
di bawah sinar mentari orang-orang melihat di atas langit yang tiada awan
sedikit pun melayang seserpih bunga salju yang gemerlapan, ribuan serpihan bunga
salju yang bening gemerlap berputar di atas langit, menari-nari, dan semakin
lama semakin cepat, serta memancarkan cahaya warna-warni di bawah sinar mentari.
Dan tiba-tiba, gumpalan cahaya warna-warni itu berhenti berputar dan tampak
sebuah mahkota yang sangat indah, lembut gemerlap bercahaya sangat indah
bagaikan berlian yang berkilauan di bawah sinar mentari perlahan-lahan melayang
turun ke atas kepala sang putri.
Ternyata,
dewi kuntul yang berada di atas langit mengetahui hati sang putri salju yang
baik, lalu menggunakan sari mujarab bunga salju menganyam mahkota itu dan
dihadiahkan kepada sang putri sebagai penghargaan atas kebaikan hati sang putri
salju. Dan sejak itu, kehidupan orang-orang negeri salju semakin makmur
sejahtera dan harmonis, semua orang saling memperlakukan dengan baik, melindungi
dan menyayangi segalanya, dan negeri salju pun menjadi semakin indah.
(Artikel
ini direvisi oleh Fei-Fei)